Hubungan subjek dan predikat ini sudah sering sekali kita pelajari dari semenjak kita SD, SMP, SMP, SMA bahkan saat kita duduk di bagku kuliah, namun dari berbagai ilmu bahasa Indonesia yang telah di ajarkan kini saya baru menemukan topic baru, yaitu pola hubungan subjek dan predikat dalam hal penalaran.
Didalam sebuah kalimat harus ada element subjek dan predikat, tapi terkadang, terdapat juga kalimat yang tidak memiliki atau mengandung subjek dan predikat atau yang biasa kita sebut sebagai frase , tujuan dari adanya subjek dan predikat adalah agar apa yang akan kita utarakan dapat di mengerti dan jelas, dan tentunya kalimat subjek dan predikat ini berurutan agar kata jelas.
Tetapi dalam kalimat subjek dan predikat ini harus bisa kita fikirkan secara logis dan benar, karena jika hanya membuktikan bahwa kalimat itu adalah menggandung kalimat subjek dan predikat itu tidak cukup, maka dari itu kita harus bisa menalar kalimat tersebut agar logis dan masuk akal.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dengan demikian dalam pembuatan kalimat haruslah teliti dan benar, subjek dan predikat saja juga benar dalam hal kalimat tapi tetap kita harus membutuhkan penalaran agar suatu kalimat logis dan benar.
No comments:
Post a Comment